Oktober 02, 2011 0 comments

review tentang reuni surabaya

2 oktober 2011

Hari minggu, akan diadakan halal bihalal untuk alumni Pondok Pesantren Darul Ulum regional Surabaya. Begitu gentar hatiku untuk datang, apalagi di acara tersebut didatangi oleh pengasuhku, Kyai Cholil Dahlan. Betapa tidak gentarnya aku jika aku memang belum bisa mengamalkan sepenuhnya amalan yang aku dapatkan selama 3 tahun di Pondok Pesantren tersebut. Aku hanya menyia-nyiakannya saja, nggak ada yang bisa dibanggakan sama sekali.

Berbeda sekali selama di pondok dulu, pergaulan sungguh sangat dijaga. Tidak ada yang namanya kontak langsung dengan lawan jenis, mungkin hanya ada keperluan untuk sekedar bisa berkomunikasi, atau entah apalah alasan mereka. Tetapi di sini, sekarang aku merasakan kebebasan itu, tapi rasanya sungguh sangat berkebalikan dengan apa yang aku rasakan di pondok pesantren dulu, suatu penjara suci bagiku. Bagaimana tidak, kita hanya melakukan kegiatan yang mungkin bisa dibilang suci, semuanya serba terkontrol oleh pengasuh kita. Di sini, mungkin kita bisa bergaul dengan bebas, tidak dilarang memang, tapi itu semua kan harus ada batasnya.

Halal bihalal kali ini, aku merenung lagi tentang semua yang dikatakan oleh Pak Kyai Cholil Dahlan dalam sambutannya. Bahwa banyak sekali orang pintar tetapi tidak bisa mengamalkan ilmunya, naudzubillah. Kenyataannya semakin membuatku minder, sebab ada salah seorang temanku yang begitu pahamnya tentang mata kuliah, tetapi aku, apa yang bisa aku pahami, hanya bermodal hapalan saja saat menjelang ujian, masya Allah. Aku selalu berfikir, apa sih yang bisa aku berikan? Bahkan aku sudah bisa menduga jawabanku sendiri, kalo aku nggak bisa memberikan sesuatu jika aku memang tidak memperlajari dengan sungguh-sungguh sesuatu itu.

Berbekal jarkom yang dikirim ke seluruh angkatan, panitia menatap optimis bahwa acara akan berjalan sukses, kenyataannya begitu. Mungkin hanya segelintir orang saja yang bisa datang, tetapi mereka sudah memberikan yang terbaik terhadap acara ini, suatu kontribusi yang susah dijelaskan dengan suatu reaksi SN1 maupun SN2. Berangkat secara berkoloni di depan halte kampus B unair, kita berangkat menuju tempat tujuan. Berangkat dengan satu visi, silaturrahim dengan sanak saudara yang lain. Acaranya dimulai sesudah isya di masjid, sebelumnya kita sudah berada di lokasi untuk sekedar mempersiapkan segala macam apa yang dibutuhkan. Aku kebagian tugas sebagai penerima tamu bersama Adit yang tugasnya menunggu daftar hadir ke setiap tamu yang datang dan memberikan konsumsi berupa air mineral dan kue. Senangnya bisa membantu mereka, walaupun tidak seberapa besarnya bantuanku.

Setelah acara selesai, kita semua berhamburan untuk pulang, sebab sudah jam 11 malam dan besok kita harus menjalani rutinitas kuliah masing2. Untuk semua alumni Pondok Pesantren Darul Ulum, kita sebagai santri seharusnya bisa segalanya, pesan dari pak kyai cholil.
0 comments

jalan2 beli bebek sinjay



16 mei 2011, saat temen2 semua pada pulang kampung dan aku masih saja tetap setia, tetap di sini, di Surabaya. Kegiatan, sungguh banyak sekali yang ingin aku lakukan di hari libur ini, tidak sekedar diam di rumah, duduk manis di depan televisi. Untung saja ada temenku yang bisa meminjamkan sepeda motornya aku pake selama liburan ini, jadi aku bisa merealisasikan keinginanku untuk sekedar keliling2 kota.

Agenda hari ini sebenarnya mengantarkan Mas Muslih untuk mengantarkan proposal PIMFI ke Jawa Pos di Graha Pena. Berhubung proposal yang akan diantarkan belum selesai, jadi kita mengalihkan rencana kita untuk pergi ke Hi Tech mMll untuk membeli cool pad dan earphone. Keliling2 Hi Tech untuk mencari barang dan harga yang pas, tawar ini tawar itu, lihat ini lihat itu, dan akhirnya di putuskan untuk membeli cool pad dengan harga 30rb, sedangkan earphonenya belom bisa dibeli untuk saat ini. Setelah membeli, kita pergi ke lantai dasar untuk makan di foodcourtnya. Pilih menu pempek, pilih pempek tahu sama pempek otak2, totalnya 10rb. Untung aja makan ini di bayarin sama Mas Muslih, makasih . Abis makan, aku beli cemilan (aku lupa namanya), harga nya 1500. Selesai makan, kita ada rencana buat ke Bangkalan buat beli bebek sinjay yang terkenal itu. Berbekal dengan lokasi yang diketahui lewat googling, kita berangkat dengan modal nekad dan tekad. Pokoknya kita bisa ngerasain walaupun antriannya berjibun.

Berangkat, tapi ga tau arah tujuan. Untung aja sebelum rencana, aku pernah tanya ke temenku yang rumahnya di daerah kenjeran, jadi aku bisa sedikit tau arah menuju jembatan Suramadu. Akhirnya benar2 berangkat dengan harapan masih ada bebeknya. Ini pengalaman pertamaku ke luar kota sendiri dan pake kendaraannya juga sendiri, jadi bertanggung jawab sama diri sendiri. Bayar tol Suramadu 3rb, masuk tolnya. Senyum2 sendiri, ga nyangka bisa sendirian lewatin Suramadu. Liat2 sekeliling cuman laut doang, pengen turun trus foto2 tapi ga bisa deh kayaknya. Keluar tol Suramadu dan akhirnya bener2 ada di tanah Madura, di tanah terakhir yang aku injak pas liburan semesteran kemaren.

Nyampe di tanah Madura, tanah pulau garam. Madura terkenal dengan penghasilan garamnya, begitu yang aku dengar. Tapi untuk akhir2 ini, aku jarang sekali melihat pemandangan2 penduduk yang sedang bertani garam. Jalan yang harus ditempuh menuju tempat tujuan, yaitu warung bebek sinjay. Terdengar menggelitik, kenapa harus diberi nama sinjay, kayak nama orang2 India aja. Sembari Mas Muslih mencari tau lokasi melalui google, aku menikmati suasana Madura yang sudah lama aku tinggalkan. Berhubung hari itu adalah hari kelulusan buat anak2 SMA, jadi banyak sekali pawai2 anak SMA yang merayakan kelulusan mereka. Sesaat menjadikan suasana jalan yang hening menjadi lebih ramai bahkan terkesan ricuh, bahkan aparat kepolisian banyak yang beroperasi untuk menertibkan konvoi. Bagiku, itu sesuatu yang wajar, jika memang mereka melakukannya dengan cara yang sewajar2nya. Tidak ada salahnya memang jika kita merayakan sesuatu hal yang menurut kita adalah begitu sakral (kelulusan menurutku sakral dan hanya terjadi beberapa tahun dalam hidup kita). Cuaca hampir tidak bisa ditebak, kadang2 hujan walaupun hari begitu panas, yaa begitulah Indonesia, negaraku yang kucintai. Hujan rintik2 menambah semangat perjalanan menuju tempat, ga tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Keluar dari rangkaian jalan tol yang begitu panjang, aku membelok kearah kiri. Ahh, aku seperti ingat masa lalu, ketika aku bareng sama abah, ummi, adek2ku untuk bepergian entah itu untuk berbelanja atau apalah di tanah Madura. Aku masih begitu ingat detail2 jalan yang kulalui. Ada yang jualan helm, kuburan di tepi jalan, jualan semangka, sungguh aku rindu bepergian dengan keluargaku. Sampe di suatu kerumunan jalan, aku melihat spanduk bertuliskan warung nasi bebek sinjay. Akhirnya kita bisa sampe di tempat tujuan. Begitu ramai kesan yang aku tangkap pertama kali, tidak begitu nyaman untuk segi tempat, tapi kebersamaan yang menyatukan kita semua dalam satu tempat. Ada view dibaliknya, ada pemandangan sawah hijau bak permadani lebar. Masih saja bertuliskan, maaf sudah habis, tetapi sebenernya masih ada. Jadi, Mas Muslih mencoba untuk memesan menu bebek sinjay itu. Aku mencari tempat untuk kita makan. Antrian memesan sudah selesai, tinggal menunggu hasil pesanan untuk diantarkan. Walaupun menunggu lama, tapi makanan yang dihidangkan begitu enak dan menggoda. Setelah puas, kita mencari tempat untuk sholat, dan akhirnya kita kembali ke tanah pahlawan.

Kita punya rencana kedua untuk jalan, yaitu pergi ke Pantai Ria Kenjeran. Berangkat menuju tempat, dan mencari hingga hasilnya nihil dan kita tidak bisa menemukan keberadaan pantainya. Jadi kita pergi ke Kenpark (Kenjeran Park, red), bayar 5ribu untuk motor dan 2 penumpang. Tujuan awal foto2 di Kuil Langit, lalu menuju tempat lainnya. Foto2 sesuka hati, sejenak melupakan tugas2 yang menumpuk. Parkir di satu tempat, sedangkan untuk ke tempat lain itu kita harus jalan kaki dan jarak antara satu tempat ke tempat lain itu sungguh sangat jauh. Melewati banyak sekali pedagang yang sedang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan kita menuju tempat foto kedua, yaitu Patung Budha. Ada hutan bakau yang agak tidak terurus dan kotor. Sampai di Patung Budha, kita pun berfoto2 secara bergantian, setelah itu kita menuju Klenteng, ga kepikiran juga sih kalo mau masuk Klenteng ini, soalnya kayaknya sedang ada orang ibadah. Mungkin hanya sekedar masuk dan menumpang berfoto2 saja, wkwk. Setelah itu, kita menuju masjid untuk menunaikan sholat. Tetapi berhubung masjidnya sangat jauh, kita balik ke tempat parkiran untuk mengambil motor. Jarak jauh lagi yang harus kita lewati, fiuhh. Menuju masjid dan lalu pulang.

Untuk temanku yang rela meminjamkan motornya untuk aku pake, sungguh terima kasih sekali :)
Oktober 01, 2011 0 comments

KALEIDOSKOP PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

Ehmm, ehhmm. Sekarang udah semester 2, dan udah harus ketemu sama praktikum yang jadwalnya berjubel. Hari senin praktikum kimia fisik sama botani farmasi, hari selasa praktikum kimia analisis, semangat praktikum lah. Untuk kali ini, aku mau bahas tentang praktikum kimia analisis (selanjutnya akan disingkat sebagai: kiman), soalnya aku praktikum ini paling gede sks nya (2 sks, red), beda banget sama praktikum pada dasarnya yang cuman 1 sks, sehingga praktikum kiman ini bisa 3 jam.

PRAKTIKUM PERTAMA :)
Materi yang kami dapet di praktikum perdana ini yaitu GRAVIMETRI. Jadi, metode nya itu berdasarkan pengendapan sulfat, ditentukan sama penimbangan endapan sulfat yang didapat. Praktikum gravimetri bisa berhari-hari, kelompokku ngerjain sampe 3 hari (ga full kok). Hari pertama ngerjain praktikum bareng2 sama kelompok praktikum lainnya di lab MM 1. Hari pertama selesai di pengendapan sulfat yang udah disaring di kertas saring bebas abu, whattman 40. Hari kedua dilanjut di hari jumat, abis jumatan. Ngerjain pemanasan endapan sulfat di furnace sampa 600o sampe sore juga. Dilanjut lagi di hari sabtu pagi, ngerjain penimbangan endapan yang kedua kalinya, dan akhirnya praktikum gravimetri selesai juga. Praktikumnya ga ribet2 sih, cuman membosankan, kelamaan nunggu. Hasil akhir gravimetriku jelek banget, persentase kesalahannya 8,6%.

PRAKTIKUM KEDUA :(
Materi untuk praktikum yang kedua itu KOMPLEKSOMETRI, kuliah kiman sebelumnya itu dibahas materi tentang kompleksometri, kami untung banget kan, tapi aku ga untung di praktikumnya. Praktikum kali ini ancur banget, yang paling ancur malahan. Udah di kasih nilai min sama pak djarwo gara2 nyoret kertas perkamen buat nyatet hasil penimbangan, trus lagi ditambah kesalahan ngitung, yang jadinya persentase kesalahanku jadi >>>100%. Arrggh, this make me mad.

PRAKTIKUM KETIGA :(
Materi praktikumnya yaitu TITRASI ASAM BASA. Sebenernya praktikum ketigaku ini berpotensi untuk bisa mendapatkan persentase kesalahan 0,__. Tapi gara2 salah pake rumus, harapan itu kandas begitu saja. Persentaseku jadi 15%, ga tau deh, aku ga percaya diri banget. Lagi2 ini membuatku gila. Padahal, setelah aku itung ulang, aku bisa aja dapet persentase kesalahan 0,3%. Yaa udahlah, emang udah ditakdirin kayak gini paling.

PRAKTIKUM KEEMPAT :)
Praktikum IODOMETRI, materi sekarang paling susah mungkin, ada 3 kali penimbangan, dan kalo penimbangan itu beda2, berarti volume titran juga beda kan. Persentase kesalahan yang paling kecil yang aku dapetin selama praktikum kiman ini, yaitu 2,5% (sebelum ada praktikum terakhir), hahaa. Iodometri ini menghitung kadar vitamin C. Kesalahan yang cukup gede itu mungkin kesalahan ku yang menyamakan titran satu dengan yang lain, padahal berat vitamin C yang aku timbang lumayan beda-beda.

PRAKTIKUM KELIMA :)
Praktikum terakhir, lumayan ribet, dapet ARGENTOMETRI. Ada 2 metode yang menyebabkan ribet, yaitu mohr dan fajans. Aku lebih suka pake metode mohr ketimbang metode fajans. Kalo metode mohr, ekuivalennya keliatan ada endapan merah bata di dasar elenmeyernya, kalo metode fajans ekuivalennya keliatan ada suspensi warna merah muda. Aku lumayan bagus dapet nilainya, persentase kesalahan 1,7% (paling kecil selama praktikum kimia analisis kuantitatif, alhamdulillah).

UAS PRAKTIKUM :)
Praktikum terakhir juga dipake buat mengundi materi praktikum untuk praktikum nanti. Jadi, anak2 yang sudah menyelesaikan praktikum nya, bisa mengambil undian buat uas praktikum, kecuali anak gravimetri, mereka ngambil undian saat ageing. Alhamdulillah, aku kebagian materi TITRASI ASAM BASA, akhirnya aku bisa memperbaiki nilai buat kimia analisisi ku. Awalnya pesimis, gara2 dapet jelek terus di praktikum harian, ga hanya harian kuantitatif, harian kualitatif juga jelek. Di praktikum harian, titrasi asam basa ku dapet persentase kesalahan 15%, tapi di uas praktikum ini, aku dapet persentase kesalahan 0,3%. Akhirnya bisa bales dendam juga di titrasi asam basa ini, hahaa.
2 comments

Catatan Kelam Awal Menginjakan Kaki di UNAIR

Dear blog.. Mungkin berita ini udah lama banget kejadiannya, tapi pengen banget aku curhat ma kamu biar aku ga nanggung sendirian beban ini. Sekarang aku udah kuliah, alhamdulillah udah ga beratin orang tua lagi. Seneng rasanya bisa kuliah tapi ga beratin orang tua, ku ucapkan syukur pada-Mu Ya Allah atas segala nikmat yang telah Engkau berikan padaku. Mungkin itu salahsatu berita baiknya, tapi masih banyak cerita yang ingin ku ceritakan padamu. Hari ini, hari jumat tanggal 3 desember 2010, ku tulis di laptopnya faruk. Sebenarnya sekarang aku lagi kabur dari pengajian di kontrakan, daripada aku malu gara2 ga bisa baca kitab gundul mending aku lari. Mungkin itu pemikiranku yang salah, selalu kabur dari permasalahan, tidak mau menghadapinya.

Awalku ke sini karena aku mendapat beasiswa yang mengharuskan aku untuk matrikulasi di kampus C unair. Dari situlah perjalananku akan dimulai. Selama matrikulasi, aku harus menetap di asrama mahasiswa kampus C unair. Aku sekamar dengan Mohammad Yusuf yang asalnya dari gresik. Hari2ku di asrama ku mulai dengan rasa yang mungkin sama kurasakan saat berada pertama kali di pondok. Ga betah, sepi, berasa ga punya temen, sendiri, dll., tapi lama kelamaan agaknya aku mulai merasa betah di lingkungan baruku selama 2 bulan itu.

Mungkin setelah matrikulasi itu selesai, perjalanan sesungguhnya baru di mulai, yaa, aku harus belajar di farmasi unair. Tantangan baru bagiku, karena ini memang kehidupan baru bagiku. Dimulai dengan acara pengukuhan mahasiswa baru di auditorium kampus C. mungkin ada sekitar 5000 mahasiswa yang sama pakaiannya yang ku kenakan waktu itu, putih-putih. Agaknya aku merupakan salah satu yang beruntung dari mereka karena aku telah diberikan kesempatan untuk dapat melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Kehidupan baruku di farmasi di mulai di ruang kuliah 3.1, pada saat penerimaan mahasiswa baru farmasi unair. Seingatku acara penerimaan mahasiswa baru itu di sambung dengan acara dies natalis fakultas farmasi unair. Setelah itu kami di bagi kelompok yang mengharuskan aku bertemu dalam kelompok yang beranggotakan lukman, faza, hana, ayu, gita, safira, faruk, galuh dan salah satu mahasiswa asing dari malaysia yaitu sa’adah. Perkenalanku di mulai dari kakak wali kelompok 15, yaitu kak rofik, dan berlanjut kepada para teman2 anggota kelompok 15.
Selama masa ospek itu, kami di beri tugas angkatan. Mungkin itu yang bisa membuat aku lebih mengenal mereka dan tentunya mereka mengenal aku. Entah apa yang mereka pikirkan pertama kali tentang aku, tapi aku punya banyak catatan saat pertama kali aku bertemu dengan mereka. Ingin rasanya bisa akrab degan teman2 baruku, tapi aku masih bisa di bilang labil waktu itu. Jujur, aku bukan tipikal orang yang bisa langsung bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Apalagi sekarang aku harus berhadapan dengan orang2 yang dinamis, bisa berubah2, ga tau jalan pemikiran mereka. Mungkin saat itu aku hanya bisa akrab dengan satu-dua orang saja. Bukannya aku tidak ingin lebih mengakrabkan diri, tetapi memang dari sananya sifat ku seperti ini. Selalu menjadi pikiran untukku, apakah memang ini jalan terbaik ku? Bukan masalah apa2, tidak ada sangkut pautnya dengan jurusan ku, tetapi usaha ku untuk survive di dalamnya. Rasa takut pun aku miliki, takut menjalani hidup ke depan yang lebih jauh lagi, apalagi sendiri.

Masa Ospek berakhir dengan intensitas kenalan ku masih bisa di bilang cukup lumayan untuk bisa bertahan diri di unair ini. Aku di tempatkan di kelas A, kelas yang menurutku bagus daripada kelas yang lain. Awal aku masuk ke kelas A, hanya segelintir orang saja yang ku kenal. Aku pun masih takut untuk sekedar berkenalan dengan teman baruku yang nantinya aku akan bersama mereka selama 4 tahun masa kuliah ku di sana. Yang ku tau mungkin faruk, nia, gita yang memang aku sudah kenal di kelompok 15. Tetapi untuk berkenalan dengan teman lainnya, masih ada perasaan yang mengganjal saat menyebutkan identitas ku. Rasa takut, malu, sungkan, dll.. akhirnya hanya faruk saja yang ku kenal, sehingga kemana2 kita selalu bersama (pengakuan terlarang, hahaa). Yang ku lihat hanya segerombolan orang yang bertukar cerita satu sama lainnya, yang ku lakukan hanya melihatnya dari bangku belakang. Iri begitu melihat mereka bersama bisa saling bercanda, sedangkan aku harus puas bercerita kepada diri sendiri, paling bagus juga bercerita ke faruk.

Senang bisa ditempatkan di kelas A, karena komting angkatan 2010 ada di kelas A. Aku beruntung di tempatkan di kelas A. Mungkin proses pembelajaranku masih agak terkagok2 untuk di pembelajaran awalku di awal semester. Yang ku tahu dulu bahwa aku belum begitu dekat dengan mereka2, aku hanya bisa melihat mereka bercanda dengan teman lain di kelas. Semangat diperlukan untuk menggapai sesuatu, tanpa semangat mungkin akan sia-sia harapan kita. Namun, tidak hanya semangat saja yang dibutuhkan tetapi bukti real pekerjaan yang nantinya akan menghantarkan kita kepada sesuatu yang kita inginkan.

Perjalananku tidaklah sendirian, aku bersama 10 temanku bersama-sama mencoba menaklukkan dunia, tepatnya menaklukkan kehidupan di kota surabaya ini. Ulil yang merupakan anak yang kami tetuakan, di bawahnya ada zai, diikuti jambi, baba, syifa’, alan, mas Rochim, mas yusuf, awab, rifki, dan terakhir saya sendiri. Akan ku bahas satu persatu, mulai dari ulil. Mengapa ulil? Karena ulil merupakan anak yang memegang peranan penting dalam kehidupan yang kami bentuk di kontrakan, selain itu juga dia sebagai pemegang kekuasaan terhadap seisi kontrakan. Jika terjadi sesuatu yang tidak beres di dalam sistem yang ada di kontrakan, maka itu semua adalah tanggung jawabnya beserta wakilnya zai. Zai ini orangnya, menurutku tidak suka diperintah. Sukanya memerintah seperti atasan yang selalu mempunyai wewenang untuk bertindak apapun terhadap di bawahnya. Apalagi klo mandi, dia paling ga suka klo di dahului orang. Seingatku itu yang paling membuatku jengkel, kesal, dll.. Jambi, orang yang menurutku punya tampang rupawan dibandingkan teman2ku lainnya. Pantas saja banyak anak yang berbaik2 ria terhadapnya. Salahsatu faktornya adalah tadi itu, lainnya mungkin dari pribadinya yang baik terhadap semua anak di kontrakan. Banyak anak yang sukanya ‘mempermainkan’ dia, pasalnya karena dia berasal dari jambi yang notabene belum mengerti bahasa jawa. Di awal matrikulasi, orang yang menurutku paling susah untuk didekati sekaligus untuk mengenalnya itu adalah dia. Ga beda juga sama anak yang asalnya dari jambi, yang satu ini tetangga deketnya jambi yaitu medan. Nama lengkapnya abdullah yang di ikuti nama marganya yaitu Nasution. Biasanya aku memanggilnya dengan sebutan baba, karena bahasa medan yang pertama dia ajarkan kepadaku yaitu kata ‘babaniondon’ artinya ‘mulut anak ini’. Dia juga suka ‘dipermainkan’ sama anak2 lainnya, biasa nya dia suka mempelajari kosakata suroboyoan. Alan, sebelumnya aku udah pernah kenal ma dia. Karena emang sebelumnya pernah satu sekolah di jombang sana. Anaknya lumayan keras, pokoknya pendiriannya kuat. Temen sekamarnnya yaitu mas Rochim, sosok yang punya semangat tinggi, biasanya ku buat contoh panutan di kontrakan. Rifki punya kegiatan yang super sibuk yang mengharuskan dia bisa ga pulang dalam satu hari. Klo awab, sama aja kayak zai. Males banget ma mereka klo lagi kumat. Syifa’, salah satu temen kamarku. Susah nyebutin huruf ‘R’ itu kelemahannya, tapi dia itu andalannya anak2 klo lagi mau makan. Klo aku sendiri, bisa kalian simpulin sendiri yaa..

Itu tadi sekilas perkenalan temen2 seperjuanganku selama menaklukkan kehidupan yang liar ini. Semoga aja bisa langgeng2 aja, amiin. Walaupun kami berbeda tetapi kami tetap satu. Di sisi lain kami saling menguatkan satu sama lainnya, karena memang kami dari satu keluarga yaitu ‘pondok pesantren’. Berasal dari satu latar belakang yang sama membuat kami saling mengerti satu sama lain. Kuncinya yaitu saling mengerti, seperti dalam banyak hubungan, saling mengerti itu selalu menjadi topik utama. Begitupun kami, walaupun kami minoritas (begitu yang ku anggap), tetapi kami memegang peranan yang cukup penting. Tujuan kami di sini sama yaitu, ingin membuktikan bahwa kami santri juga bisa mengenyam pendidikan yang tinggi, melalui jasa dari kemenag RI. Atas sumbangsihnya kami ucapkan banyak2 terima kasih yang tidak bertepi. Kawan2, sambutlah kami. Mari kita ciptakan generasi muda penerus bangsa yang berakhlakul karimah (orasi tingkat tinggi, hahaa)..
0 comments

isi butana

Selasa, 3 mei 2011

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh..

Sebelumnya, terima kasih buat anak2 kelas A yang udah mau ngasih giliran buatku nulis di butana. Terima kasih juga buat para pencetus2 butana, semoga amalnya selalu dilimpahkan oleh Yang Maha Kuasa, amiin.

Perkenalan dulu dari yang pertama jalur pmdk umum I. Namanya Pawahid, yap begitu simple dan penuh tanda tanya. Lahir tanggal 6 September 1992. Mengawali pendidikan langsung ke bangku SD di SDIT Al Ichwan. Selama 6 tahun bareng 18 anak yang selalu bersama2 dari kelas I-kelas VI. Ngelanjutin SMP di SMP Negeri 1 Cikarang Utara. Sampe akhirnya aku lanjutin SMA nun jauh di sana, di Jombang. SMA di kawasan pondok pesantren mengharuskan juga untuk mondok. SMA Darul ‘Ulum 2 Jombang di dalam pondok pesantren Darul ‘Ulum Jombang. Huuuuhh, Jombang itu dikenal banyak pondoknya, yang ku tau itu kalo Jombang punya 4 pondok besar yang mengelilingi Jombang, kalo ga percaya tanya aja Wafi. Dan terakhir, aku masih di sini, di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, insya Allah istiqomah :)

Awal masuk FFUA :)

Pertama kali nginjek kaki di FF sebagai mahasiswa resmi itu pas pengukuhan mahasiswa baru. Kita semua kumpul di fakultas masing2 pake baju putih-putih. Di farmasinya sendiri ada acara pengukuhan mahasiswa baru trus dilanjutin dies natalis FFUA. Abis acara itu ternyata masih ada acara lagi, pembagian kelompok buat PPKMB fakultas. Kebagian kelompok 15, kelompok antipsikotika. Kumpul2 buat pembagian tugas ini itu sampe jam 6 sore, fiuuhh udah keliatan gimana sibuknya farmasi. Tapi lumayan terobati berkat makanan yang dibawa pulang, ckckck :) Kebagian kelas A, Alhamdulillah euy. Walaupun ga ada barengan temennya. Masuk kelas pertama kali pas kuliah kimia dasar dosennya Prof. Amir. Udah mana telat gara2 nungguin Faruk, hadehh. Padahal kuliah perdana, maaf ya Prof. Amir, ga ada niatan kok. Sampe akhirnya sekarang di semester 2. Aku lebih menghargai waktu gara2 gagal di semester 1 itu. Pilihan 1 ku farmasi kok, jadi ga ada alesan buat minggat dari farmasi, apalagi Universitas Airlangga, semoga saja.

Masa yang paling indah :)

Aku masih pengen nikmatin masa SMA ku sebenernya, bareng2 temen berkopyah dan bersarung. Pondokku yang ku tempati selama 3 tahun, kalo pulang cuman pas libur panjang semester. Abis balik ke pondok, lanjutin kehidupan awal di pondok lagi. Hey, aku punya dunia yang ga kalah indah daripada dunia kalian. Kata siapa pesantren buat anak2 nakal yang ga bisa diatur, kata siapa anak pesantren jadul, kata siapa anak pesantren ga bisa dapet pendidikan tinggi. Aku lebih suka duniaku yang dulu ketimbang duniaku yang sekarang. Aku punya temen2 hebat di sana dulu. Walaupun aku ga hebat, tapi kalo udah punya mereka, bakal berasa hebat deh. Kita cuman berdua puluh empat sekelas, dan itu cuman cowok2 doang, diacak setiap ganti tahun ajaran. Susah adaptasi sampe akhirnya bisa bareng sampe lulus.Sukanya banding2in  Kalo liat kampus orang, bawaanya pengen pindah mulu’. Jalan2 ke kampus ITS, dulu bareng sama Mukhlis, Fajar sama Faruk abis kuliah matematika statistika. Jalan2 keliling ITS, mampir ke Fakultas Teknologi Industri prodi Teknik Industri. Dulu kepikiran pengen masuk sini, tapi sekarang udah bisa masuk kok, cuman liat2 doang. Sampe malem jalan2nya, makan di deket kosan anak ITS, ke kosannya temen Faruk, sholat maghrib di mesjid dan ga disangka aku ketemu sama temenku yang di D3 Teknik Kimia iITS. Itu tentang ITS, kampus luas yang lagi banyak bangun2nya. Aku juga pernah maen ke kampus UNDIP. Kalo UNDIP, kampusnya naek turun, tapi indah banget deh. Di depannya udah ada patuh Pangerang Diponegoro berkuda, begitu tegas dan kharismatik. Aku juga keliling kampus UNDIP yang juga luas. Ga kalah deh sama kampus ITS. Semarang juga kota sejarah yang punya banyak pesona alam. Semarang punya Gombel yang kalo malem diliat dari view yang pas, bakalan ga bisa kedip2. Aku pengen ke sana lagi, ke temenku yang di PWK UNDIP, Teknik Perkapalan UNDIP, THP UNDIP. Keliling2 kota Semarang juga. Kalo UGM Jogja, kampusnya mewah dan luas bener. Campur sama rumah2 orang juga paling. Kampus UGM itu kalo masuk, tapi ga ada KIK (Kartu Izin Kendaraan) harus bayar serebu rupiah! Dan itu ada di setiap gerbang, ga jadi suka deh sama kampus UGM. Ke kampus UNY, kampus pendidikan. Bangunannya juga bagus2, sempet keliling2 juga sama temen2 UGM. Di Jogja banyak yang jualan makanan, apalagi di jalan2. Di Jogja banyak yang jualan burjo-bubur kacang ijo. Baru segitu doang yang aku tau. Itu aja udah bikin mupeng buat pindah.

Masih belajar mencintai Surabaya :)

Hampir 9 bulan di Surabaya, dan aku masih belom betah di kota yang akan jadi tempat belajarku ini. Aku pengen jalan2 keliling kota pahlawan ini, mengunjungi setiap tempat di sudut kota biar aku lebih mengenal Surabaya lebih jauh lagi. Aku pengen ke Pantai Ria Kenjeran, Akademi Angkatan Laut, Tugu Pahlawan, Museum 10 November, Museum Jalesvera Jayamahe, House of Sampoerna, KBS, Kya-Kya, Pelabuhan Kalimas, semua tempat di Surabaya, biar aku punya kenangan bareng sama kamu.

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah atas semua rahmatMu ya Rabb. Semoga hamba tidak menjadi hambaMu yang kufur atas nikmatMu.Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh..

~CREST of HOPE~
0 comments

lagi nganggur.,

huft.,
nganggur.,
ada libur buat SNMPTN.,
moga2 anak angkatan 14 yang ikut SNMPTN bisa dapet hasil yang maksimal.,
amien Ya Allah.,
liburan nya tak isi pulang ke pondok.,
sekalian ngambil ijazah ma SKHUN+liat acara pernikahan nya bu wali kelas ku, bu Duana.,
selamat menempuh hidup baru ya Bu Duana.,
moga jadi keluaraga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.,

pulang ke pondok.,
bosen di asrama mahasiswa UNAIR.,
walaupun dapet makan gratis 3x sehari+snack+buah.,
tapi kalo terkekang yaa sama aja.,
mending pulang ae.,
bebaaaas.,
tapi lumayan asyik temen2 di sana.,
jadi punya keluarga baru.,
hahaa.,
tapi juga susah buat adaptasi sama temen2+lingkungan baru.,
di tambah ma matrikulasi yang susah, apalagi tgl 21 nanti ada UTS.,
hii, sereeem.,

tapi ada acara hiburan nya.,
ada outbond jalan2 bareng ke jatim park.,
amien.,
 
;