Semester 4 waktunya persiapan menuju pharmacy industries. Banyak mata kuliah yang udah mengarakan kita ke arah industri, kayak analisis farmasi, farmasi fisik. Di sini, aku akan membahas materi praktikum yang sudah pernah aku dapat selama praktikum analisis farmasi di FFUA. CEKIDOT yaa.
pH-metri dan Potensiometri
Pengukuran kadar sampel berdasarkan pH atau potensial yang dihasilkan. Cara kerjanya mudah, larutan yang akan diukur kadarnya disambung dengan pHmetri atau potensiometri lalu dititrasi dengan NaOH. Prinsipnya titrasi. Alhamdulillah minggu pertama praktikum diawali dengan praktikum yang paling mudah dibanding metode pengukuran sampel yang dipraktikumkan.
Spektrofotometer Vis
Pengukuran kadar sampel berdasarkan perbedaan intensitas warna dari masing2 larutan. Diukur di daerah visible. Prinsipnya diukur di panjang gelombang maksimum. Cara kerjanya dibuat larutan baku untuk mendapatkan garis regresi yang linier lalu diukur larutan sampel pada alat spektrofotometernya. Ditentukan kadarnya berdasarkan garis regresi linier yang sudah didapat sebelumnya.
Spektrofotometer UV
Sodaranya SPektrofotometer vis, tapi UV punya panjang gelombang yang lebih pendek daripada vis. Digunakan untuk menentukan kadar larutan yang tidak berwarna dengan adanya pengganggu, prinsipnya diukur pada 3 panjang gelombang. Cara kerjanya mengukur absorban dari pengganggu dan ditentukan 3 panjang gelombang, lalu mengukur kadar sampel pada 3 panjang gelombang yang sudah ditentukan tadi.
FTIR
Praktikum ini sebagai data kualitatif saja. Sehingga kita tidak bisa menentukan kadar zat tersebut. Prinsipnya berdasarkan spektra yang dihasilkan. Cara kerjanya, membuat lempeng cakram KBr dengan zat yang akan dianalisis lalu di scanning dengan FTIR maka akan keluar data2 spektra. FTIR membutuhkan data standar.
High Performance Liquid Chromatography
Praktikum paling mahal. Mengukur kadar nipagin dan nipasol. Cara kerjanya, dibuat beberapa baku dengan kadar yang bermacam-macam lalu dibuat garis regresi yang linier, setelah itu diukur sampelnya dan dihitung berdasarkan persamaan garis regresi yang didapat tadi. Larutannya diinjeksikan ke lubang sampel.
Thin Layer Chromatography
Praktikum untuk menetapkan data kualitatif dan kuantitatif parasetamol dalam campuran. Mula-mula sampel dititolkan pada plat KLT, lalu dieluasi dengan pelarut yang cocok, di sini kami menggunakan etil asetat. Setelah tercapai batas yang sudah ditentukan, plat dikeluarkan dan dihilangkan pelarutnya. Kemudian di payar dengan densitometer dan ditentukan Rf dan kadar parasetamolnya.
Atomic Absorption Spectroscopy
Praktikum yang mungkin paling banyak dieluhkan oleh teman2, mungkin karena perhitungan yg absurd dan galau dalam memilih data yang akan digunakan dalam perhitungan. Prakteknya kami didampingi oleh laboran karena praktikum ini menggunakan api. AAS ini digunakan untuk penetapan kadar logam berat dalam sampel, praktikum ini menetapkan kadar sampel Cu.
Gas Chromatography
Metode penatapan kadar Metil salisilat dalam campuran. Prinsipnya sama dengan HPLC, larutan diinjeksikan ke port injection. Dihitung persamaan regresi dan digunakan untuk menghitung kadar sampel yang didapat.
Itu semua yang sudah pernah aku dapatkan di pembelajaran farmasi unair, buat temen2 yang tertarik bisa menjadi mahasiswa farmasi atau bisa komen. Semangat berbagi~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar