April 20, 2012

Kenapa harus kimia terapan?

Farmasi Unair itu bagus ya? Bagus kan? Tapi kenapa saya selalu tergoda dengan kampus seberang pulau itu. Kenapa?

Pilihan pertama saya kan Farmasi Unair, udah itu aja. Keduanya itu Keperawatan Unair. Loh?? Itu pilihan prodi saya waktu test PBSB dulu tahun 2010 di Asrama Haji Surabaya. Pengalaman di kelas 3 dulu, diisi sama ujian di sana-sini.

PBSB Depag 2010 :)
Tanggal 13 Maret 2010, masih sangat kental ingatan saya saat menjadi peserta test PBSB dulu. Berangkat dari Jombang semalam sebelumnya menggunakan elf dan bis. Dulu aku kebagian naik bis bareng temen2 lain yang ikut test PBSB lainnya, sisanya naik elf bersama guru pendamping. Check in di Asrama haji Surabaya sekitar jam 10an malem. Pengalaman berangkat malem emang jarang banget di pondok dulu, makanya saya sangat eksited sekali kalo bepergian malam, haha. Sesampainya di Asrama Haji, kita langsung memilih kamar untuk ditempati. Satu kamar terdiri dari 5 kasur tingkat, dan aku kebagian di atas dekat dengan ACnya. Sebelum tidur, teman2 lain menyiapkan alat2 tulis untuk besok, ada yang mereview beberapa materi dan ada yang sekedar berdoa agar dimudahkan esoknya. Saya pun menyiapkan beberapa peralatan tulis saya, seingat saya, jari saya berdarah saat meraut pensil, seingat saya pula, saya menuliskan kata '13 Maret 2010' ke kertas binder, haha aneh. Teman2 sudah mengagendakan untuk diadakan sholat malam bersama hari itu. Entah saya bisa bangun atau tidak, terpenting teman2 sudah punya semangat untuk ujian besok. 

Paginya ada beberapa kakak2 angkatan yang menyiapkan sarapan kami, setelah sarapan selesai, kita semua menuju tempat test yang sudah ditentukan sebelumnya. Aku bersama teman2 yang memilih unair berangkat menuju tempat ujian, jumlah peserta unair mencapai 780an orang. Test I diisi sama Test kemampuan potensial dan Test akademik dari pihak Unair. Tidak ada nilai min, sehingga saya mengisi semua soal dengan tanpa ragu, lagipula soal yang diujikan sangat mudah, haha. Peserta unair selesei duluan daripada peserta lain, sehingga ada sedikit waktu untuk kami tidur siang sebelum melanjutkan test bahasa inggris dan kepesantrenan. Saya pun memanfaatkan waktu itu untuk tidur, dan bangun2 teman2 sudah pada sholat, terpaksa saya harus sholat sendiri dan masjidnya itu ada di depan. Baliknya saya ke kamar, pintu kamar udah kuncian, saya pun panik dan langsung ke tempat ujian unair dan menanyakan kunci terakhir. Saya bertanya ke teman saya , dika. Katanya ada di Alan, langsung saya ke tempat ujian IPS unair, dan katanya kuncinya bukan di dia tapi ada di Dony. Terpaksa saya harus ke tempat ujian IPB yang ada di depan (sama kayak masjid), dengan berlari2 saya berharap kalo kuncinya ada di dia. Sesampainya di tempat, saya langsung mencari Dony, tidak susah mencarinya karena kami menggunakan pakaian bebas sedangkan sekolah lain menggunakan seragam, haha. Untung aja kuncinya emang ada di dia, langsung aja saya ke tempata penginapan dan langsung mengambil peralatan. Untung saja test belum dimulai, dan akhirnya saya mengerjakan walaupun dalam keadaan yang saat capek banget. Pelajaran yang dapat saya ambil: semuanya emang butuh pengorbanan, haha.

SIMAK UI 2010 :(
Hampir sama dengan PBSB, sama2 nginap di Asrama Haji Surabaya, tapi pelaksanaan test nya bukan di Asrama Haji, tapi di SMA Kompleks, saya kebagian di SMA 9 Surabaya. Banyak juga teman2 yang ikut test SIMAK UI ini. Pilihan saya di ujian kali ini yaitu teknik kimia dan farmasi, udah itu aja. Kondisinya juga hampir sama dengan PBSB sebelumnya, tapi nggak ada insiden lari2 nyari temen yang bawa kunci kamar, tapi ada satu insiden yang masih saya ingat waktu itu. Test nya, seingat saya itu tanggal 14 April 2010. Waktu itu, kita semua udah selesai dengan ujian kita, kita berniat untuk keluar sekedar keliling daerah kompleks, maklum karena kami kelamaan di Jombang dan jarang ketemu dengan kebisingan kendaraan dan kompleksnya kehidupan di Surabaya. Waktu itu saya, dail sama dika pergi keluar bareng ke suatu tempat (saya lupa tujuannya). Di tengah jalan, dipergokin sama 2 orang anak yang kenal sama anak kamar 10 (temennya dail sama dika), terlibat obrolan panjang dan kita semakin curiga. Akhirnya mencari jalan selamat dan kembali ke rombongan yang hampir berangkat pulang.

 Hasil kedua test tersebut saya kembalikan lagi kepada Yang diatas, orang tua saya lebih menginginkan saya diterima di test SIMAK UI nya dengan alasan tidak jauh dari rumah. Tapi kenyataannya sekarang, saya menjadi bagian dari Farmasi Unair, bukan Teknik Kimia UI ataupun Farmasi UI, haha.

0 comments:

Posting Komentar

 
;