Desember 29, 2013

Abdi Masyarakat: Kortikosteroid

Pembelajaran kami di semester 7 Fakultas Farmasi Universitas Airlangga membentuk kami menjadi lengkap. Dahulu di semester awal, kami banyak diberikan pembelajaran mengenai terori. Namun, di semester ujung ini kami banyak diberikan pembelajaran yang mengarah kepada masyarakat, dimana tempat bagi kami melakukan praktek, khususnya pelayanan.

Salah satu mata kuliahnya yaitu Farmasi Masyarakat. Mata kuliah yang memiliki bebas studi sebesar 4 sks, terbagi dalam kuliah dan praktikum. Dalam perkuliahan, kami diberikan teori tentang sistem kesehatan nasional, pharmaceutical care, sistem manejemen kefarmasian, undang-undang mengenai kesehatan, analisis problem kesehatan dalam masyarakat dan perspektif peran kami dalam masa depan, yang tujuannya sebagai dasar kami nantinya untuk terjun ke masyarakat. Sedangkan dalam praktikum, kami dibagi menjadi kelompok kecil yang masing-masing mendiskusikan topik permasalahan dalam masyarakat. Kelompokku mendapatakan topik tentang antipiretik.

Dimulai dengan mencari permasalahan dalam masyarakat mengenai topik tersebut, kemudian menyusun konsep untuk menyelesaikan problem tersebut, sampai akhirnya kita terjun ke masyarakat untuk melakukan survei terkait topik tersebut. Setelah mendapatkan data mengenai topik tersebut, kami analisis apakah dalam populasi tersebut perlu ditingkatkan pengetahuan mengenai antipiretik atau tidak. Setelah analisis, kami mneyusun konsep untuk penyuluhan yang akan diadakan di populasi tersebut, gunanya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat setempat terhadap antipiretik.

Jadi, di dalam kelas terdapat 4 topik yang berbeda. Dalam penyuluhan ini, 2 kelompok disatukan menjadi 1 kelompok dengan topik terpilih. Dalam kesempatan ini, kelompokku menyatu dengan kelompok 3 dengan topik terpilih yaitu kortikosteroid. Penyuluhan dilakukan di daerah Kenjeran, yang kebetulan dekat dengan salah satu rekan kelompok kami. Kebetulan juga, di tempat tersebut sedang diadakan acara untuk memperingati hari Ibu, jadi kami ikut bergabung dengan acara tersebut. Acara yang terdiri dari beberapa lomba seperti lomba puisi, lomba cesar dance, lomba memasak untuk bapak-bapak, dan lomba merangkai bunga.

Time to share

Dimulai dengan lomba puisi, aku kebagian tugas menjadi salah satu juri untuk menilai penampilan peserta. Setelah semua perserta selesai menampilkan puisinya, teman-teman lain berinisitaif untuk mengerjai para jurinya untuk menampilkan puisi juga, jadilah Mbak Rohdiya yang maju untuk membawakan puisi, haha. Setelah rangkaian lomba puisi selesai, lomba dilanjutkan dengan merangkai bunga. Tapi, bunga yang digunakan berasal dari tanaman setempat. Acara selanjutnya yaitu penyuluhan dari teman-teman mahasiswa. Onyak dan Wafi sebagai MC mengenal diri dan menyampaikan tujuan kami memberikan penyuluhan ini, kemudian mempersilahkan Febi untuk menyampaikan materi. Materi yang diberikan yaitu mengenai dagusibu kortikosteroid oral. Di akhir penyampaian materi, kami melakukan game melengkapi pertanyaaan yang diikuti oleh 3 kelompok dengan masing-masing terdiri dari 3 orang. Didapat juara pertama oleh kelompok hijau, selamaaat! Acara selanjutnya yaitu lomba cesar dance dengan judul lagu oplosan. Sebelumnya aku tidak begitu familiar dengan goyang oplosan ini, haha. Juri yang menilai yaitu Wafi, Lia dan Mbak Jay. Sama seperti sebelumnya, semua juri ini pun diminta untuk goyang oplosan, haha. Dari goyang oplosan ini, terlihat potensi salah satu juri yaitu Mbak Jay dalam dunia hiburan, hihi. Dilanjutkan dengan istirahat, dan acara yang terakhir yaitu lomba memasak untuk bapak-bapak. Di tengah memasak, ada salah satu kelompok yang kompornya tidak bisa dinyalakan. Dan setelah semua masakan selesai, kemudian dicicipi oleh juri yaitu Fajar, Kuni dan Hida.

Kortikosteroid team

Setelah semua acara selesai, saatnya pembagian hadiah untuk para pemenang. Diakhir acara juga kami melakukan foto bersama dengan semua warga setempat. Terima kasih kepada warga Bulak Cumpat Barat atas kesediaan dan kerja samanya.

0 comments:

Posting Komentar

 
;