Dalam mempersiapkan ujian akhir semester ini, aku
menyempatkan diri untuk sekedar meminjam buku di perpustakaan kampus B. Aku
meminjam 2 buku, masing-masing yaitu buku Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi dan
buku Teori dan Praktek Farmasi Industri. Kedua buku itu mungkin terlalu
‘industri’, karena buku itu memang textbook dari mata kuliah Farmasetika
Sediaan Solida dan Likuida. Dalam buku Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
karangan Howard C. Ansel, aku menemukan sedikit kata mengenai farmasis.
Mengutip dari tulisan Ansel tentang seorang ahli farmasi dengan judul yang
sama, berikut kutipannya:
Saya adalah seorang ahli dalam obat-obatan
Saya menyediakan obat dan sediaan farmasi bagi yang
membutuhkannya.
Saya membuat dan menyusun bentuk sediaan khusus.
Saya mengawasi penyimpanan dan pengawetan dari semua
obat yang di bawah pengawasanku.
Saya adalah seorang penjaga informasi obat
Perpustakaanku siap sebagai sumber pengetahuan tentang
obat.
Arsipku berisi ribuan nama obat khusus dan puluhan
ribu fakta tentang obat.
Catatanku mencakup sejarah kesehatan dan pengobatan
dari semua keluarga.
Catatan dan pertemuan-pertemuanku melaporkan kemajuan
ilmu farmasi dari seluruh dunia.
Saya adalah seorang teman bagi seorang dokter
Saya adalah seorang rekan dalam kasus tiap pasien yang
mendapatkan segala macam pengobatan.
Saya adalah seorang penasihat tentang kegunaan
berbagai bahan obat.
Saya adalah seorang penghubung antara dokter dan
pasien serta pemeriksa terakhir keamanan obat.
Saya adalah penasihat bagi pasien
Saya bantu pasien untuk mengerti pemakaian yang benar
dari obat yang diberikan melalui resep.
Saya bantu pasien dalam memilih obat yang tanpa resep
atau dalam menentukan untuk konsultasi ke dokter.
Saya menasihati pasien dalam hal-hal potensi obat dan
pengembangan dan penyimpanannya.
Saya adalah seorang pengayom ilmu kesehatan masyarakat
Farmasiku adalah pusat untuk informasi perawatan
kesehatan.
Saya mendukung dan meningkatkan praktek kesehatan
seseorang yang benar.
Pelayananku bisa didapat untuk siapa saja dan kapan
saja.
Inilah semboyanku, inilah kebanggaanku
Dari tulisan tersebut, terlihat seorang farmasis mampu
membantu orang-orang disekitarnya dengan bekal keilmuannya dan memiliki lingkup
yang begitu luas baik dalam hal pekerjaan dan jaringan. Salah satu alasan dan
sekaligus mimpi bagiku untuk belajar ilmu farmasi adalah mampu bermanfaat bagi
orang disekitar dan mampu mengemban amanat kerja dari sebuah perusahaan
farmasi. Mimpi-mimpi selanjutnya akan aku bangun dan rancang setelah aku
merealisasikan kedua mimpiku tersebut.
Menjadi
bagian di suatu perusahaan farmasi merupakan amanat besar untuk diemban,
keinginanku bisa ikut ambil alih di bagian Quality Control perusahaan farmasi
di bidang obat-obatan. Selain itu memiliki suatu apotek dengan aku sebagai
apotekernya merupakan salah satu efek samping dari pembelajaran farmasi yang
aku dapatkan. Selain memberikan sarana terapi untuk pasien, aku juga mampu
memberikan beberapa informasi tentang obat tersebut dan menjamin dari obat yang
aku berikan. Sampai saat ini, aku masih ingin mencoba semua lingkup bidang ilmu
farmasi dan aku merasa tidak ada yang tidak cocok denganku karena aku belum
mengenal dengan dunia yang akan aku hadapi dikemudian hari.
0 comments:
Posting Komentar