September 01, 2015

Apakah Harga Obat Harus Mahal?

26 Agustus 2010 – Pawahid – 051011047 – 15 Antipsikotika

Sekolah di perguruan tinggi negeri dengan program studi farmasi, menjanjikan kita akan menjadi sebagai apoteker di masa depan. Mungkin itu yang ada di sekelebat pemikiran orang-orang. Anggap saja itu merupakan jaminan diawalnya, dan bahkan mungkin itupun akan bergeser seiring dengan tergerusnya waktu kita belajar di fakultas farmasi maupun prodi farmasi di setiap universitas yang menawarkan fakultas/prodi farmasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

5 tahun lagi, mungkin kita sudah bisa memegang predikat sebagai apoteker. Dalam setiap kegiatan kefarmasiannya, seorang apoteker dituntut untuk bertanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Ada pertanyaan, apakah harga obat harus mahal? Pertanyaan ini bisa dilihat dari berbagai sisi sudut pandang. Pasti ada pro dan kontra yang selalu menghiasi pertanyaan tersebut.

Kebanyakan orang jika ditanya dengan pertanyaan tersebut, mungkin akan menjawab dengan jawaban yang intinya mereka mau obat dengan harga yang murah. Dari sudut pertama, yaitu kontra. Harga obat tidak mesti hadir dengan harga mahal. Sebabnya, mayoritas penduduk Indonesia yaitu berpendapatan dengan kategori menengah ke bawah, seharusnya kita tidak perlu membebani penderitaannya lagi. Dalam hal ini sudah ada obat generic yang hargany bisa dibilang murah. Itu memang hak dari setiap warga Negara Indonesia untuk mendapatkan obat generic, lebih khusus untuk warga Indonesia yang berpendapatan menengah ke bawah bahkan minim pendapatan. Apabila mereka sakit, mereka juga bisa mendaftar di askes agar mereka mempunyai jaminan kesehatan. Mereka berhak meminta dan mendapat obat generic. Sebagai perbaikan mutu kesehatan, pemerintah berhak melakukan program-program yang tidak menyusahkan semua pihak termasuk rakyat kecil. Rakyat kecil yang sakit ataupun ingin memeriksa kondisi tubuhnya, bisa mendapatkan potongan harga sesuai dengan kondisi ekonomi yang ia alami. Dengan adanya harga obat yang bisa dibilang harganya murah, dengan mudah rakyat yang membutuhkan dengan cepat mendapatkannya.

Berbagai hal positif  dan negatif mungkin akan muncul seiring dengan berputarnya zaman ini. Berbeda dengan kontra, mungkin sudut pandang yang pro dengan pertanyaan tersebut adalah pelaku kesehatan. Sebagai refleksi contoh yang ada dan berhubungan dengan pernyataan tentang yang pro terhadap pertanyaan tersebut yaitu ada seorang pasien yang menjalani pengobatan di instansi swasta. Orang tersebut, kita anggap menderita penyakit yang berbahaya yang mungkin tidak bisa disembuhkan hanya dengan sekali tahap, butuh beberapa tahapan tindakan medis untuk menyembuhkan orang tersebut. Mungkin perlu juga dengan treatment-treatment yang harus dijalani agar penyakitnya tersebut sembuh total. Dalam contoh di atas, bisa kita tarik beberapa kesimpulan yaitu beberapa orang butuh pelayanan kesehatan ekstra untuk menunjang kesembuhannya.

Jika ditarik benang merah tersebut, yaitu strata di kehidupan social, jenis penyakit yang membuat dia berbeda dengan orang lain. Sisi pro yang berkaitan dengan pertanyaan awal yaitu obat dengan harga mahal. Jika dicari suatu alas an mengapa harga obat mahal, yaitu bahan dasar yang dipakai untuk membuat obat tersebut serta lama pengerjaan dan macam penyakit yang diderita.

Wajar jika obat diberi harga mahal apabila keberadaannya dibutuhkan. Kebanyakan orang yang membutuhkan obat yang ‘mahal’ yaitu orang-orang yang memang pendapatannya tegolong menengah ke atas. Demi kesehatan mereka bisa saja melakukan suatu apapun untuk mencapai keinginannya.

Dalam hal ini obat bisa menjadi sangat mahal, karena biaya produksi, bahan dasar dan obat apakah itu, semua itu dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yang mengikutinya. Hanya saja mungkin bisa lebih dikontrol dan dikurangi untuk beberapa tujuan. Mungkin karena itulah harga obat bisa melambung tinggi. Mungkin juga bisa dianggap wajar oleh beberapa segelintir orang. Tergantung kita melihat dari sisi mana kita melihatnya. Semua pasti aka nada nilai min dan max pada berbagai konsumen pengguna.


0 comments:

Posting Komentar

 
;